Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Report on Human Trafficking, Forced Labour and Fisheries Crime in the Indonesian Fishing Industry

Check it out:  goo.gl/0CqcLk Report on Human Trafficking, Forced Labour and Fisheries Crime in the Indonesian Fishing Industry, Joint Research by KKP-IOM-Coventry University UK. To reflect more that the form of modern slavery is so close with us.  http://www.maritimesecurity.global/2016/11/17/report-on-human-trafficking-forced-labour-and-fisheries-crime-in-the-indonesian-fishing-industry/ http://www.thejakartapost.com/news/2017/01/25/improved-rights-protection-ri-waters-not-overseas.html http://www.bangkokpost.com/news/asean/1186493/ https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3403979/mirisnya-hidup-abk-kapal-ilegal-dipaksa-kerja-hingga-20-jamhari https://finance.detik.com/read/2017/01/24/200635/3404506/4/susi-beberkan-kejahatan-ham-terhadap-abk-ri

Ternate, 2017

Dinas kantor ke salah satu pulau indah di Maluku Utara membuat saya bercermin betapa megahnya negeriku Indonesia. Untuk detail pekerjaan mungkin tidak bisa saya jelaskan disini. Pelajaran berharga bisa dilihat dari hasil tangkapan dan pendapatan para nelayan yang bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah demi mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Mereka yang menerima bantuan kapal dari Pemerintah seharusnya mereka juga yang mengontrol segala aspek bisnis mereka, bukan hanya pemodal yang membuat para nelayan bergantung padanya. Atas dunia yang tidak adil, kami mau berjuang bagi mereka yang termarginalisasi dalam sistem. Disini tugas kami semua, saya dan teman-teman, kami memikul beban tanggung jawab lebih untuk berkesempatan melakukan perubahan dari hal yang sangat kecil. Begitu mentor dan sahabat kami mbak Josi katakan saat memberi semangat pada kami sebelum pergi melanjutkan disertasinya. Tempatkan diri kita dari mereka
Kala itu, Jumat, 6 Januari 2017, saya tidak masuk kantor dikarenakan keadaan perut yang sangat sakit dan nyeri, saya pergi menemani ayah dan ibu saya. Sesampainya di rumah, ada bapak tua yang diam saja di depan rumah saya. Nampaknya, di sampingnya ada barang-barang yang habis dia pulung. Turun dari kendaraan bersama ayah saya, tentu kami tidak diam. Kami mengambil kue-kue yang kami punya, air minum, dan uang, kami berikan kepada bapak itu. Bapak itu hanya diam saja. Tidak berkata apa-apa. Tidak ada ekspresi apa-apa. Saat kembali ke rumah, ingin mengambilkan nasi dan lauk, namun kami sudah tidak melihatnya. Saya merasa itu Tuhan yang hadir menyapa saya dan keluarga saya. Apakah kami akan diam saja melihat hal itu? Kami berefleksi singkat. Menyadari bahwa dalam keadaan apapun kita harus selalu membagikan diri kita, sekalipun dalam keadaan sederhana, pas-pasan, dan mungkin berkekurangan, tanpa harapkan imbalan, bagikanlah yang kita miliki. Rencana Tuhan terka