Langsung ke konten utama

Singapore and Thailand 2016

Tahun ini, berkesempatan mengunjungi Singapura dan Thailand di tengah kesibukan pekerjaan dan kuliah. 21 Agustus tepatnya, saya bersama adik saya serta kak Himawan menghabiskan Sabtu-Minggu kami yang singkat untuk mengunjungi Singapura. Mungkin mereka berdua sangat bosan karena terlalu seringnya. hehe Kalau saya sendiri mungkin bisa dihitung jari. Merekalah yang menjadi guide saya selama disana. Sempat hampir batal untuk berangkat karena paspor saya masih di kedutaan Korea. Selasa lusa saya harus berangkat kesana. Hampir tidak mungkin paspor dalam proses bisa diambil, tetapi selalu ada rencana Tuhan karena trip ini sudah direncanakan sebelum ada pekerjaan di Korea ini. Tuhan Maha Baik. Pesawat jam 5, saya baru mendapat kabar jam 4 kurang untuk dapat mengambil paspor di Kedutaan. Sesampainya disana, kak Himawan menjemput dan kami segera beristirahat.

Karena 2 hari yang cukup singkat ini, tempat yang kami kunjungi tidak banyak, pagi hari ke Botanical Garden, siang menjelang sore ke Marina Bay Sands dan tempat mainstream tourism lainnya.

Kami lanjutkan dengan Garden by the bay di malam hari, dan menikmati malam hari di Clark Quay.

Minggu pagi, kami berkeliling sejenak di Sentosa, setelah itu saya bertemu sahabat saya di sewaktu di Sanur yaitu Olga dan sahabat di UI yaitu Harvey. Olga saat ini melanjutkan S2 di NTU dan Harvey sedang ada training 3 bulan disana. Bertemu mereka disana adalah suatu berkat yang sangat saya syukuri.

Berselang 1 minggu dari dinas Korea (Perjalanan Korea pasca Singapore ini saya post di post lainnya), untuk mendapatkan izin untuk berlibur ke Thailand saja cukup sulit, bagi saya setelah dinas dari Korea. Saya harus menemani ibu saya, karena pasca stroke ibu masih sangat sulit sekali berjalan. Akhirnya, cuti 2 hari di Kamis dan Jumat saya peroleh dari bos, terima kasih Pak.

Saat tiba di Suvarnabhumi Airport, disambut dengan flower Garland, kami langsung menuju tempat kami menginap. Selain dengan ibu, saya pergi dengan bude dan mbak Christine sepupu saya. Kami menghabiskan kamis sore hanya berjalan di sekitaran hotel Ramkhamhaeng Huamark hari itu diguyur hujan, sejenak melupakan rutinitas dari kantor. Menikmati suasana Bangkok bersama Mama, Mbak Christine dan Bude.

Esok harinya, kami menuju ke Pattaya. Dalam perjalanan ke Pattaya, kami visit Honey Bee, menonton Elepant Show dan Cultural Show di Nong Nong Village. Pattaya floating market dan art in paradise juga kami kunjungi.

Overnight di Pattaya, menonton budaya di Alcazar, serta foto bersama lady boy:p

Gems jewellery factory yang terkenal  visit dan train raide, keretanya disajikan dalam berbagai bahasa, Konon, turis Indonesia adalah turis yang paling banyak mengunjungi Thailand.

Kami melanjutkan ke dried food market, akhirnya tiba kami di Bangkok, kemi ke Chaopraya dan Wat Arun. Setelah kak Himawan selesai bekerja di Rayong, kita bertemu di Wat Arun. Sebelumnya, kami mampir ke Golden Budha.

Mama, Bude, mba Christin melanjutkan berbelanja di Wat Arun.
Saya dan kak Himawan pergi ke Chatuchak. Tuhan momen ini membahagiakan sekali. Semoga selalu Kau berikan yang terbaik untuk kami semua umatMu Tuhan. Malam hari, kami menonton Nanta Show, cooking show dengan paduan sedikit sulap. Dari Chatuchak kami naik kereta dan melanjutkan dengan ojek. First time naik ojek di Bangkok. hehehe



Dia sangat baik dalam membantu ibu saya untuk berjalan di tangga saat di Wat Arun, dia juga baik sekali dengan bude dan mbak Christine, membawakan snack-snack khas Thailand. Terima kasih Tuhan Engkau selalu mengirimkan orang-orang baik. Hari Minggunya kami misa bersama di Holy Reedemer Church di Bangkok. Bersyukur dan berterima kasih sekali bisa merayakan Ekaristi di negeri Gajah ini. Bangunan Gereja yang unik perpaduan unsur Katolik dan Budha. 

See you again Singapore and Thailand! 



Gardens By The Bay



Haji Lane


Budha Laser

Merlion






Silver Lake


Lady Boy in Alcazar

Golden Budha

Chatuchak




Nanta Show

Wat Arun












Art Museum









Pattaya





electric motor in Sentosa


Clark Quay



Sentosa Islands








Marina Bay






Singapore Botanical Garden



Wat Arun



Holy Redeemer Church




Harvey!


Olga!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, dan O