Langsung ke konten utama

Choky Ramadhan-Laporan Seminar Anti Korupsi

BemUI akan memberikan laporan hasil seminar antikorupsi tadi siang yg terselenggara kerjasama BemUI2010 dan KPK.
1. Pembicara tadi ada 3 orang, Dedi A. Rachim Dir. Dikyanmas KPK, Imaduddin A. Ketua @BEMUI2010, Topo Santoso Dosen FHUI
2. Korupsi yang paling sulit diberantas di Indonesia ialah Korupsi birokrasi (pelayanan publik), yang mengakibatkan High Cost Economy
3. Indonesia mendapatkan IPK rendah, 2.8 skala 10. faktor utama yg dinilai adalah persepsi Pengusaha ketika berhadapan dgn pelayanan publik
4. Pak Dedi cerita, untuk melayani TKI kinerja Kedubes RI di Malaysia pun tidak jauh berbeda dgn pelayanan publik di Indonesia, berbelit2
5. Menurutnya itu karena Perilaku dan Integritas pejabat/birokrat Indonesia yg masih kurang.
6. Pejabat publik/Birokrat, dlm bhs Inggris diistilahkan "Public Servant", karena memang kerjanya melayani masyarakat, bukan justru dilayani
7. Awalnya kita meyakini, mereka corruption by needs, karena gaji yg rendah. Tapi ternyata gaji tinggi tidak menjamin (cth: Gayus T.)
8. Gayus, pegawai Kemenkeu yg telah mendapatkan Remunerasi 5x lipat dari gaji sebelumnya, tapi ttp saja melakukan korupsi.
9. Selain Remunerasi, ternyata hal penting yg perlu dilakukan mengubah mindset dan perilaku pejabat publik untuk melayani bukan dilayani.
10. Budaya ingin dilayani ini pengaruh budaya Feodal pada masa lalu, dan menganggap harta kerajaan/negara=harta pribadi.
11. Untuk itu, Pak Topo S., mengingatkan agar Para Pejabat Publik untuk dapat membedakan secara tegas ranah Privat dan Publik.
12. Legal Framework utk memberantas korupsi sebenarnya sudah cukup banyak dan lengkap, misal: UU Tipikor, rartifikasi UNCAC, UU KPK
13. Tetapi itu saja tidak cukup, menurut Pak Topo dan Dedi diperlukan penegakan hukum yang konsisten dan tidak pandang bulu/tebang pilih.
14. Mahasiswa dan civil society berperan untuk memberikan tekanan dari luar dan berpeluang untuk memperbaikinya dari dalam.
15. Ada 4 elemen penting untuk memberantas korupsi, 1. Pemerintah 2. Swasta 3. Civil Society 4. Aparat Penegak Hukum
16. Mahasiswa selepas lulus, ketika bekerja baik di Pemerintahan, Swasta, Masyarakat, Penegak Hukum. Harus jadi agent of change di dalamnya
17. Meminjam istilah Pak Topo, kita harus menjadi Konseptor, Dinamisator, dan Inisiator dalam pemberantasan Korupsi

Sekian kutipan dari twitter BEMUI2010. Menurut saya, kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus menanamkan kejujuran setinggi-tingginya, ubah mentalitas menjadi lebih baik, tegakkan hukum dimanapun dan kapanpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi...

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, d...