Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

YB Mangunwijaya: Teladan bagi Pemuda yang Menggembala

Menjalani kehidupan sebagai anak di zaman sekarang ini merupakan tugas perutusan yang seharusnya kita emban. Bukan salah kita, terlahir di zaman sekarang dimana semua serba enak. Apa-apa tersedia, mau cari beragam ilmu dan berita tinggal cari di internet atau membaca buku di perpustakaan. Salah siapa kalau yang terjadi malahan daya berjuang yang kurang? Salah siapa kalau “kalah” unggul dengan orang-orang zaman dulu yang dengan keterbatasan utuh namun memiliki pengaruh. Kalau meminjam istilah Y.B Mangunwijaya, yang kita kenal akrab dengan Romo Mangun,  persoalan ini tentu tidak bisa dibandingkan. Tidak ada yang bisa disalahkan. Zamannya berbeda, cara berjuangnya juga berbeda. Disinilah Romo Mangun mengajak kita bangkit. Pembahasan akan sosok rohaniwan sekaligus arsitek, novelis, esais, sering diceritakan saat saya bersekolah dahulu di sekolah Katolik, namun membaca dan mendalami karya beliau pun malah saya jarang. Hanya sekedar tahu dari orang. Karya Romo Mangun yang membela kemanu

Climate Change and Biodiversity

Pak Jatna Supriatna, Chairman Research Center for Climate Change, UI, hari ini datang ke BP REDD dan memberikan penjelasan  mengenai “Biodiversity” atau “Keanekaragaman Hayati.” Kita tentu sering melihat tulisan beliau di surat kabar yang membahas tentang biodiversity . Profil lengkap Pak Jatna bisa dilihat disini: “After having finished his Master of Science (1986) and Doctorate degree (1991) from the University of New Mexico, USA, including pre- and post-doctoral at Columbia University in New York, Dr. Jatna Supriatna served as Senior lecturer at the Biology Dept., Director of Biodiversity and Conservation Studies, Coordinator of Graduate Program on Conservation Biology of the University of Indonesia. He also became the Chief Editor of Tropical Biodiversity since 1992, Board of Editors of the International Journal of Wildlife Policy and Law, Board of Editors of Tropical Conservation Science, Asia Biodiversity Journal and IUCN Park Journal. He taught many courses including Conser

15 Januari 2015, Dialog Awal Tahun REDD+: Capaian 2014 dan Rencana Kerja 2015

Dialog Awal Tahun REDD+: Capaian 2014 dan Rencana Kerja 2015 diadakan bertempat di kantor BP REDD+ RI, Gd Mayapada Tower II, Jl Jend Sudirman, Jakarta. sumber: reddplus.go.id Pak Heru Prasetyo, Kepala BP REDD+ membuka dengan flashback apa yang sudah dikerjakan Badan REDD dari awal berdirinya sampai tahun 2014, capaian kerja apa yang telah dilakukan dan bagaimana rencana kerja ke depannya. Pemerintah, lembaga, LSM, akademisi, media hadir disana. Pak Abdon Nababan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Bustar dari Greenpeace menjadi penanggap dalam paparan ini. REDD bukanlah suatu project melainkan sebuah movement.  Jelas dalam Perpres pendirian Badan REDD+ yaitu Perpres Nomor 62 tahun 2013 bertugas koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan implementasi dari program-program REDD, mengembangkan sayap dalam FREDDI dan MRV. Dipimpin oleh Kepala Badan dan  melaporkan kepada presiden. Lintas sektor dan lintas disiplin ilmu. Hari itu tepat 86 hari sejak Presiden baru d

Tanah Mama (Mama’s Soil) : Balada Perjuangan Seorang Ibu

sumber gambar: http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20141223074423-220-19927/tanah-mama-potret-perjuangan-perempuan-di-tanah-papua/ Betapa tidak kita tergugah melihat film ini. Perjuangan seorang Ibu di pulau bak surga di sebelah timur Indonesia, tanah Papua. Kekayaan alam yang indah, terkadang dipertanyakan karena berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat yang masih hidup tidak layak, sulit akan akses pendidikan dan kesehatan. Mama Halosina, tinggal di pedalaman Yahukimo, Wamena, sekitar 5 jam berjalan kaki dari kota Wamena. Mama hidup bersama 4 anaknya, menghidupi mereka seorang diri, suaminya menikah lagi dengan wanita lain. Hidup sehari-hari dari uang yang ia peroleh terkadang tidak cukup. Suami yang harusnya bertanggung jawab. Pernah juga Mama Halosina mendapat denda adat karena dituduh mencuri. Sebenarnya bukannya mencuri. Tetapi mencari ubi di lahan milik adik suaminya untuk menghidupi kebutuhan makan anak-anaknya. Denda yang harusnya dibayar tak kunjung

Batu-Bromo Tengger Semeru National Park closed our 2014.

Hola. Boa Tarde 2015. Perjalanan menutup tahun 2014 ini saya mengunjungi Bromo di sela-sela silahturahmi Natal dan Tahun Baru di rumah Om dan tante di Batu. Malang menyambut kami dengan cuaca yang cerah.   30 Desember tepatnya, kami dijemput oleh guide Bromo asli (Mas Anggri, guide dari Bromo, highly recommended! Nomornya 085258559118). Karena high season, harganya menjadi cukup mahal dari biasanya. PP Batu-Bromo Avanza 800.000 dan Jeep ke-4 tempat Penanjakan, Bromo, Savanna, dan Pasir Berbisik 760.000. Tapi tak apa, selalu berbagilah dengan orang lain, maka hidupmu akan terasa lebih bahagia:)  Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam, dari Batu kami dijemput pukul 12 sehingga kami tiba sekitar pukul 03.00 pagi.  Sebetulnya dari Malang menuju Bromo ada jalan yang bisa lebih cepat untuk sampai kesana. Namun jalannya curam dan berliku-liku, apalagi yang menjemput kami dengan mobil Avanza, sehingga harus melalui jalur Pasuruan, Probolinggo, sampai akhirnya tiba di Bromo.  Ka

Sedikit tentang sip.ukp.go.id

Penutupan tahun 2014 ini diisi dengan sedikit haru. Mungkin sedikit berlebihan hehe tapi saya merasakan hal itu. Di tengah liburan bersama Om dan Tante serta saudara lainnya di Batu, berita ini menghiasi beberapa media di penghujung 2014. Cukup menghela pikiran sejenak. http://nasional.kompas.com/read/2014/12/31/14533821/Jokowi.Hentikan.UKP4.Mulai.Hari.Ini JAKARTA, KOMPAS.com  — Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan bahwa masa tugas deputi-deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) berakhir pada 31 Desember 2014, hari ini. Tidak ada rencana Presiden Joko Widodo untuk memperpanjang atau mempertahankan UKP4. "UKP4 itu deputi-deputinya hari ini, 31 Desember, masa tugas terakhir," kata Andi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/12/2014). Andi menjelaskan, ada beberapa deputi yang dipertahankan, salah satunya adalah sistem informasi perizinan (SIP). Rencananya, SIP akan dilebur menjadi   national stop service   pada Janua

Memaknai 10 Desember: Hari HAM Internasional

Hari ini saya mengisi peringatan hari HAM internasional dengan menonton film Senyap karya sutradara Joshua Oppenheimer.  “The Look of Silence” sebutan film ini dalam bahasa Inggris. Film ini merupakan film kedua dari sang Sutradara. Sebelumnya, dengan tema yang sama berjudul Jagal atau “The Act of Killing”. Saya tidak mengikuti film pertama sehingga saya hanya menonton film Senyap ini saja yang diputar di LBH Jakarta hari itu. Dengan suasana zaman PKI, bercerita tentang Adi yang mencari kakaknya yang hilang karena menjadi korban dari peristiwa pembunuhan orang PKI oleh militer itu. Adi terus menerus mencari runtutan peristiwa kematian kakaknya yang bernama Rusli, yang dibunuh dengan keji. Lokasi film Senyap ini diambil di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam film diperlihatkan wawancara Adi dengan orang-orang yang terlibat pembunuhan kakaknya itu. Makna yang saya ambil dari hari ini hak-hak manusia harus dipenuhi dalam hal apapun, maka perlu ada jaminan regulasi yang mumpuni.