Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Semua Karena Ahok

“Jakarta memang ibu kota Negara, apapun niscaya jadi perhatian se-Indonesia. Keberhasilan-keberhasilan di Jakarta akan dibicarakan, kegagalan-kegagalan di Jakarta akan selalu digunjingkan. Itulah berkah dan kutukan sebagai gubernur ibukota, segala tindak tanduk diawasi jutaan pasang mata. Prestasi ataupun cela sama-sama menjadi sorotan, setiap langkah hampir pasti memicu perdebatan. Satu setengah tahu Ahok menjadi gubernur, sudahkah Jakarta membaik ataukah tetap amburadul?” Jakarta, tempat jutaan orang mengadu nasib. Dari beragam latar belakang suku, agama, ras, etnis, dan budaya seluruhnya menjadikan Jakarta sebagai tempat “memeras” keringat dan mencari nafkah. Tidak ada yang bisa disalahkan. Problema pembangunan di Indonesia, kesenjangan pusat dan daerah, semuanya sarat akan konflik, yang mengakibatkan semua berduyun-duyun datang menapaki kerasnya ibukota. Semua berusaha mencari kehidupan yang lebih baik di ibukota ini. Hari itu, saya dan kak Himawan menonton live Mata

Fenomena Transportasi Konvensional vs Online dari pandangan Hukum dan Moral

Keributan persoalan taksi aplikasi versus taksi konvensional yang menghiasi pemberitaan di negara ini cukup mengundang kontroversi. Taksi berbasis aplikasi, dengan inovasinya dianggap penyebab taksi konvensional “mati perlahan” karena kalah bersaing. Banyak orang mengatakan hilangnya pasar mereka merupakan kesalahan internal di perusahaan dalam respon keseimbangan baru di industri, seperti yang ditulis dalam Majalah Tempo edisi 28 Maret 2016. Masalahnya, kalau dilihat secara jeli bukan pertarungan inovasi teknologi dan non-teknologi tetapi kesiapan pemerintah dan aturan yang menjadi payung perusahaan angkutan berbasis aplikasi. Baik taksi online maupun konvensional harus tunduk pada regulasi. Aplikasi online yang lebih murah karena mengganti salah satu proses, namun perusahaan aplikasi tetap harus bermitra dengan perusahaan yang memiliki kendaraan dan supir. Aturan regulasi dari pemerintah belum jelas untuk mitra perusahaan aplikasi tersebut yang seharusnya membayar tarif yang sama

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi