Sabang Merauke (Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali), sebuah gerakan sosial yang digagas oleh 3 orang hebat dan inspiratif, yang peduli pada nilai toleransi, pendidikan dan ke Indonesiaan. Mereka tergerak melihat anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke, untuk memahami ketiga pilar ini lebih dalam lagi. Bentuknya pertukaran pelajar anak dari daerah akan datang di Jakarta. Penjelasan lebih lanjut tentang sabang merauke : www.sabangmerauke.org
Belum lama bergabung bersama Sabang Merauke, membantu tim seleksi memilih anak-anak hebat dari seluruh Indonesia, sampai akhirnya keluarga kami tergerak untuk menyediakan rumah kami bagi anak hebat Indonesia yang akan belajar di Jakarta selama 2 minggu. Arifa, namanya. Umur 14 tahun dari Pulau Bawean, Madura. Dua minggu bersamanya merupakan salah satu pengalaman terindah dalam hidup. Banyak pelajaran, canda, tawa yang kami lalui bersama. Dari 28 Juni tepatnya, Arifa tinggal di rumah kami. She has become a part of our family. :)
24 Juni 2014
Belum lama bergabung bersama Sabang Merauke, membantu tim seleksi memilih anak-anak hebat dari seluruh Indonesia, sampai akhirnya keluarga kami tergerak untuk menyediakan rumah kami bagi anak hebat Indonesia yang akan belajar di Jakarta selama 2 minggu. Arifa, namanya. Umur 14 tahun dari Pulau Bawean, Madura. Dua minggu bersamanya merupakan salah satu pengalaman terindah dalam hidup. Banyak pelajaran, canda, tawa yang kami lalui bersama. Dari 28 Juni tepatnya, Arifa tinggal di rumah kami. She has become a part of our family. :)
24 Juni 2014
Hari ini
tidak sabar untuk menunggu Arifatun yang datang ke Jakarta. Perjalanan 15 Anak
Sabang Merauke ini luar biasa. Membayangkan keluhan kita setiap hari membuat
saya sangat merasa berdosa. Sering mengeluh padahal apa-apa mudah jika
dibandingkan teman-teman yang di daerah sana.
Perjalanan anak-anak Sabang Merauke (informasi dari panitia), sungguh menggugah hati, merasakan betapa
sering kita tidak bersyukur.
- Rian Rizki, ASM dari Ende telah
melakukan perjalanan dengan motor laut dari Desa Aejeti menuju Kabupaten Ende.
Ia diberangkatkan lebih awal karena motor laut belum tentu ada setiap hari dan
sangat bergantung pada tingginya ombak. Rian akan melanjutkan perjalanan pada
hari Rabu, 25 Juni 2014. Ini adalah pengalaman pertamanya terbang sendirian
karena di titik ini pendamping sudah tidak bersamanya. Rian akan menginap
semalam di Denpasar di rumah keluarga Mas Victor (karena baru akan tiba di
Denpasar sekitar tengah malam), lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal
26 Juni 2014 dengan pesawat Garuda Indonesia.
- Arifatun Nazila dari Bawean juga
sudah sampai di Pelabuhan Gresik kemarin dan menuju Surabaya. Sama seperti
Rian, karena bergantung pada cuaca, ia diberangkatkan lebih awal karena saat
ini sedang musim ombak dan kebetulan kemarin adalah jadwal kapal berangkat dari
Bawean ke Gresik. Arifa akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal 26 Juni
2014 dengan pesawat Garuda Indonesia.
- Umi Kal Sum dan Sekundus Merti
dari Kapuas Hulu juga pagi tadi sudah memulai perjalanan mereka. Umi
harus naik perahu selama 3 jam dari desanya sedangkan Sekundus melalui jalan
darat. Perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek sekitar 3-4 jam menuju Kota
Sintang. Mereka akan melakukan perjalanan darat menuju Pontianak naik bus dan
rencananya akan sampai besok pukul 9 pagi. Umi dan Sekundus akan menginap
semalam di Pontianak lalu akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal 26
Juni 2014 dengan pesawat Garuda Indonesia.
- Lodia Isikiwar, ASM dari MTB yang
kecil namun tangguh akan menempuh perjalanan panjang mulai pagi tadi. Kapal
reguler yang lewat desa Lodia tidak berani melaut karena ombak besar, kapal
motor yang lebih besar yang rencananya akan disewa seharga Rp. 2 juta dari
Pemda setempat pun tidak berani melaut. Untungnya pagi tadi pukul 06.00 lewat
Kapal Sabuk yang biasanya hanya sebulan sekali melintas dengan jadwal tak
pasti. Segeralah Lodia dan ayahnya berangkat dari desa Adodo. Lepas maghrib
tadi kak Ais dikabari bahwa kapal tersebut akan menginap semalam di Larat
setelah 12 jam perjalanan- ini bahkan belum kota kabupatennya, baru
kecamatan saja- dan besok pagi sekitar jam 8, perjalanan kurang lebih 15
jam menuju Saumlaki akan dimulai. Apabila lancar, Lodia akan tiba di Saumlaki
tanggal 26 Juni dan melanjutkan perjalanan naik pesawat kecil menuju Ambon.
Pesawat terakhir dari Ambon ke Jakarta pada hari itu adalah pukul 15.30,
sementara Lodia mungkin baru akan sampai Ambon dari Saumlaki pukul 14.30.
Alhasil, Lodia baru bisa diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda
Indonesia tanggal 27 Juni 2014 pukul 15.00 WIT.
Untuk Lodia, salut pada Kak Ais dan tim
yang tangkas dan tangguh dengan empat skenario keberangkatan (dan kepulangan
nanti). Semoga dilancarkan ya perjalanan Lodia...
- Yohana, ASM dari Musi
Banyuasin juga sudah berangkat tadi pagi. Naik perahu selama kurang
lebih 5 jam, kini Yohana sudah berada di Palembang. Rencananya, Yohana
akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal 26 Juni 2014 dengan pesawat
Garuda Indonesia.
- Septianika, ASM dari Toli-toli akan
berangkat menuju Palu lewat jalan darat 12 jam. Setelah itu, ia
akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal 26 Juni 2014 dengan pesawat
Garuda Indonesia.
- Fandy, ASM dari Banggai akan
memulai perjalanan dari desanya menuju Luwuk. Ia akan melakukan 2 kali
penerbangan pada tanggal 26 Juni 2014, dari Luwuk menuju Makasardengan pesawat
Sriwijaya Air, kemudian dari Makassar ke Jakarta dengan pesawat Garuda
Indonesia.
-Yunius, ASM dari Papua
besok akan 'turun gunung' dengan naik helikopter dan akan menuju bandara
Timika. Rencananya, Yunius besok juga sudah akan sampai Jakarta lebih dulu dan
akan menginap di rumah Ibu Agnes, salah satu FSM Batch 1 yang bersedia
menampung. Mohon maaf Pak Henry & Ibu Nova belum dapat bertemu supaya pada
hari Jumat bisa lebih surprise saat penyambutan :D
- Firstly, ASM dari Rote Ndao juga
akan memulai perjalanan naik motor menuju pelabuhan dan akan naik kapal menuju
Kupang. Lalu Firstly akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta tanggal 26
Juni 2014 dengan pesawat Garuda Indonesia.
Tekad mereka, semangat mereka, membawa
semakin bersemangat lagi menjalani tantangan dalam hidup ini. Mari semangat
terus setiap harinya.
26 Juni 2014
Mencari perjalanan kehidupan ini
kadang menguras tenaga. Mari terus berjuang untuk kehidupan selanjutnya. Arifa sudah tiba di Jakarta J Tidak sabar untuk bertemu dengannya. Arifatun terpilih dari 700-an anak Sabang Merauke lain. Dia yang akan tinggal di rumah keluarga saya. Tak
sabar untuk melihat senyumnya, semangatnya, cinta dan persahabatan darinya.
Perjalanan yang mereka tempuh sangat sulit, semakin merasa bodoh jika sampai
saat ini kita hanya mengeluh, tanpa tahu orang di luar sana berjuang sedemikian
keras untuk hidupnya.
Masih mau mengeluh?:)
27 Juni 2014
Hari itu tersentuh oleh tulisan seorang idola saya, Pak Anies Baswedan, dalam websitenya, menceritakan sebuah makna dari tenun kebangsaan. Tulisannya dalam link berikut ini.
Tenun kebangsaan ini akan harus kita rajut. Menjadi kewajiban negara untuk melindungi bukan hanya kaum mayoritas atau minoritas, tapi kewajiban negara adalah melindungi setiap warga negaranya. Tulisan Pak Anies ini menjadi sarapan pada hari ini. Tak penting jumlahnya, tak penting siapanya. Setiap orang wajib dilindungi. Janji pertama Republik ini: melindungi segenap bangsa Indonesia.
[bersambung] Kisah lengkap Anak Sabang Merauke Batch 2, Juni-Juli 2014 @SabangMeraukeID #SMBatch2
27 Juni 2014
Hari itu tersentuh oleh tulisan seorang idola saya, Pak Anies Baswedan, dalam websitenya, menceritakan sebuah makna dari tenun kebangsaan. Tulisannya dalam link berikut ini.
Tenun kebangsaan ini akan harus kita rajut. Menjadi kewajiban negara untuk melindungi bukan hanya kaum mayoritas atau minoritas, tapi kewajiban negara adalah melindungi setiap warga negaranya. Tulisan Pak Anies ini menjadi sarapan pada hari ini. Tak penting jumlahnya, tak penting siapanya. Setiap orang wajib dilindungi. Janji pertama Republik ini: melindungi segenap bangsa Indonesia.
28
Juni 2014
Hari pertama Arifatun sampai di rumah.
Tak sabar kami menantinya. Papa menjemputnya agak telat sehingga kami melewatkan
satu acara antara anak dan keluarga bersama. Tapi kami berjanji akan selalu menghabiskan waktu bersama-sama selama Rifa disini. Yeay, kami mendapat keluarga baru :D. Hari itu DAAI TV datang jam 4 pagi ke rumah kami. Liputan hari itu meliputi
kegiatan sahur, sholat dan kegiatan lain selama Arifa tinggal di rumah keluarga yang berbeda keyakinan (melihat pada nilai toleransi, nilai yang menjadi fokus dalam Sabang Merauke), kami tenggelam dalam cengkerama keluarga kami dan Rifa. Walaupun baru 2 hari di Jakarta, Rifa cukup dapat beradaptasi dengan baik. Sedikit mabuk, sakit, tapi tak menghalangi keceriaannya hari itu :D
29
Juni 2014
Kala itu hari Minggu. Kami menyiapkan
sahur Arifa pada waktu subuh. Senang sekali rasanya kami membiasakan diri kami makan sahur bersama, malam hari mengantar Arifa sholat tarawih. Tujuan kami hari itu yaitu pergi ke Museum Nasional/Museum Gajah
dan Monas. Belum Arifa kesampaian untuk naik ke puncak Monas, antrian
sudah sangat panjang. Alhasil, kami hanya sampai pelataran saja. Kami kemudian pergi ke Museum Gajah, melihat miniatur dan cerita replika sejarah Indonesia. Hari Sabtu dan Minggu cepat berlalu. Senin-Jumat Anak Sabang Merauke memiliki acara sendiri, pergi ke tempat yang kaya akan ilmu :D. Setiap hari papa dan aku mengantar dan menjemput Rifa. Rasa bahagia ini tiada terukur.
1 Juli 2014
Selama hari kerja, Rifa punya segudang aktivitas dengan Sabang Merauke. Hari itu, sepulang dari UI, Rifa kami ajak mampir ke kantor kami di UKP4. Walau seharian belajar di Depok, Rifa tetap semangat, karena malam harinya saya dan teman-teman di kantor berencana mengajaknya tarawih di Istiqlal. Toleransi dan perbedaan itu luar biasa indah bukan? :)
[bersambung] Kisah lengkap Anak Sabang Merauke Batch 2, Juni-Juli 2014 @SabangMeraukeID #SMBatch2
Keluarga kami bersama Arifa di Monas
Arifa belajar sejarah di Monas dan Museum Gajah
Arifa sampai di Ancol.
Komentar
Posting Komentar