Yogyakarta, Januari 2016
Random hari Jumat, 22 Januari 2016 dimana
saya yang seharusnya pergi ke pangandaran bersama teman-teman untuk melayat
namun karena satu dan lain hal, kata hati mengatakan H-3 jam untuk pergi ke
Jogja, kampung halaman Ibu yang berasal dari Pakualaman. Akhirnya tiket ke Jogja didapatkan 3 jam sebelum kereta berangkat.
Bersama Mbak Lia, saya menginap di
rumahnya di Ratmakan, samping kali Code, dekat jembatan Syaidan, Yogyakarta.
Kota yang selalu penuh kenangan ini saya datangi terakhir kali tahun 2015 bulan
Juli lalu dan biasanya kalau di Jogja pasti menginap di Kolsani, jalan Abu
Bakar Ali. Cukup lama tidak jumpa. Senang sekali bisa kembali lagi. Kalibiru,
Waduk Sremo, Pantai Glagah, Hutan Pinus Imogiri, Yayasan Sayap Ibu dan Yayasan
Hamba tempat makna akan kehidupan yang selama ini sedang saya cari dan dalami
dalam 2 hari yang singkat ini direnungkan kembali. Terima kasih Tuhan.
Kalibiru di daerah Kulonprogo, kurang
lebih 1 jam dari kota Yogyakarta, perjalanan kesana cukup menyenangkan.
Membiarkan pikiran diam sejenak dari rutinitas, hanya mendengarkan alam.
Gemericik air, gesekan pohon, keramaian Kalibiru di akhir pekan. Begitu juga
dengan hutan pinus Imogiri, suasana
Jogja sabtu itu sungguh menggugah hati. Tentunya bersama keluarga mbak Lia yang
baik hati sangat menghangatkan
Yayasan Sayap Ibu, yayasan yang
melakukan penyantunan, perawatan, dan pendidikan anak terlantar penyandang
disabilitas. Walaupun hanya sebentar disana, tetapi saya merasa sangat senang
sekali. Diajak Romo Jon, Bia teman saya dan teman-teman magis Jogja, kami
bertegur sapa dengan teman-teman disana. Cukup sedih karena saya tidak mengerti
apa yang mereka bicarakan. Tapi saya sangat menyayangi mereka. Begitu juga saat
ke Yayasan Hamba, saat menuju kesana melihat ada bayi berumur 22 hari yang
“dibuang” orang tuanya. Kami menonton film bersama anak-anak disana, menyenangkan
sekali melakukan hal-hal yang jarang bisa dilakukan.
Semakin tinggi haruslah kamu semakin
kecil. Karena Tuhan mengajarkan kita untuk selalu rendah hati, berbuat kasih
kepada siapa saja yang harus dipenuhi
Karena hidup kita akan lebih berguna
jika kita bagikan dengan orang lain.
Look at the world, everything all around us
Look at the world, marvel everyday
Look at the world, so many joys and wonders
So many miracles along our way-John Rutter
Komentar
Posting Komentar