Langsung ke konten utama

South East Asia/East Asia Regional Conference on Ethical Recruitment and Policy Harmonization in Fishing Industry.

Mendapat tugas negara di negeri ginseng, saya sangat menikmati pekerjaan di Seoul Korea, akhir Agustus lalu. Saya bersama Rozi dari Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115), Republik Indonesia, Pak Richard Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan mas Rizky dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menghadiri South East Asia/East Asia Regional Conference on Ethical Recruitment and Policy Harmonization in Fishing Industry.
Partisipan negara lain berasal dari International Organization for Migration (IOM), Republic of Korea (ROK), National Assembly Human Rights Forum, Advocates for Public Interest Law (APIL), IOM Cambodia, Department of Overseas Labor, Vietnam, Ministry of Public Security, Vietnam, IOM Vietnam, Phillippine Overseas Employment Administration, Department of Labor and Employment, Philippines; Department of Justice, Philippines; Ministry of Ocean and Fisheries, ROK, Asosiasi Pemilik Kapal Perikanan ROK, CSO Trafficking Korea
Dilatarbelakangi oleh Industri perikanan yang abai terhadap perlindungan hak asasi manusia anak buah kapal migran. Rekrutmen yang adil dan etika penting dalam industri perikanan. Perekrutan ABK migran eksploitatif dan tidak menunjukkan rekrutmen yang adil dan beretika.
Jika tertarik materinya bisa japri saya untuk keterangan lebih lanjut. Sesi yang sangat inspiratif dan membuat kami berpikir lebih keras bahwa di luar sana orang bekerja keras demi kehidupan, jauh dari keluarga dan terkadang mendapat perlakuan eksploitatif.

Pasca diskusi dalam forum besar, delegasi Indonesia bertemu dengan delegasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea. Kemudian disepakati bahwa perlu dibuat MOU tingkat Menteri antara Menteri Perikanan Korea dan Menteri Perikanan Indonesia yang spesifik mengatur perlindungan ABK Indonesia pada kapal Korea. Selain itu, KKP Korea juga akan mengumpulkan database ABK Indonesia di Korea. Komunikasi dengan CSO Korea juga dibangun. 

Sambil bekerja tak lupa pula kami mampir mengunjungi Gyeongbok Palace (Dahulu merupakan royal palace zaman Dinasti Joseon), Myeongdong Market, Insadong, Bukchon Village, dan tempat menyenangkan lainnya. Untuk perjalanannya akan saya update siapa tahu anda akan menghabiskan waktu disini sembari bekerja.


Kamsa hamida Government of Korea, Philippines, Vietnam, IOM Korea, IOM Cambodia, etc for your invaluable time during the ethical recruitment meeting and policy harmonization in the fishing industry. 

Keep protecting the human rights of the migrant fishermen. Money may be able to buy a lot of things, but it should never, ever be able to buy another human being.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visit WAP Banten, May 2018

Thank you God for every new fascinating opportunities My piece of writings on meeting Wahana Anak Pantai (WAP) Banten

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

ASN KKP 2018

The best things happened unexpectedly.  Hal ini saya yakini benar adanya, tanpa pernah terbayang dalam benak pikiran akan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau nomenklatur saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN), yang dalam  menjalankan kedudukan dan perannya, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.   Kabar gembira ini terjadi pada awal bulan Desember 2017.  Puji Tuhan, saya diterima sebagai Analis Hukum, pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Singkat cerita, saya sungguh tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang ASN. Itulah jalan Tuhan, saya ikuti suara hati dan jalani sebaik mungkin, percaya pada rencana dan mukjizatNya selalu indah pada waktuNya.  Untuk memenuhi syarat lulus 100% sbg ASN, kami wajib mengikuti Diklatsar di Cibubur (selama 10 hari), dan Sukamandi (selama 33 hari), ditambah dengan jadwal off-campus sampai uj...