Langsung ke konten utama

ISIS dan Nilai Perdamaian Dunia (dari Kacamata Rusia)


Jatuhnya pesawat Metrojet di wilayah Mesir telah membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin berang. Ditambah lagi peristiwa teror Paris membangunkan dunia bahwa ancaman teror ada di mana saja. Publik telah banyak mendapatkan informasi dari media-media Barat, namun jarang yang melihat dari kacamata Rusia, negara besar yang kini tengah terluka karena 224 warganya tewas akibat musibah pesawat Metrojet. Bagaimanakah Rusia memandang teror yang tengah ditebar ISIS? (Press Release RPI)

Jumat, 20 November 2015, hadir Raymond Jr. P. Sihombing, Peneliti Hukum Internasional Respublica Political Institute dalam diskusi “Kupas Tuntas Aksi Teror ISIS” di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, ISIS lahir dari Barat? Tidak dapat dipungkiri jika dunia Barat andil melahirkan keadaan demikian.

Mengapa terorisme berkembang di Timur Tengah dan Asia Tengah? Kekacauan di dunia Barat menimbulkan ekstrimisme. Memang saat ini ISIS berkembang di Negara Irak dan Suriah, bukan tidak mungkin itu akan menyebar.

Di Indonesia, sudah banyak orang tergabung menjadi anggota ISIS? Bagaimana bisa? Penegakan hukum lemah, penegakan pancasila belum sungguh tertanam pada jiwa raga masyarakat Indonesia. Karena fondasinya tidak kuat, radikalisme mencuat, kelompok ekstrimisme bermunculan. 
Di atas ISIS yaitu yang memberi perintah ada aktor utamanya, ISIS seperti robot yang menjalankan perintah. 
     
“ISIS semata-mata merupakan organisasi teroris terstruktur yang terdiri dari orang-orang lintas negara dan suku. Nama ‘Islam’ yang disandang oleh organisasi ini tidak berarti bahwa organisasi ini mewakili dunia Islam. Karena itu, ISIS harus dipandang sebagai perwakilan dari gerakan yang terstruktur, terlatih, memiliki sponsor yang bertujuan untuk menciptakan teror dengan maksud tertentu”, demikian menurut pembicara.
     
Banyak negara Eropa mulai mendekati Rusia, namun Amerika menyebut Rusia sebagai partnernya yang konstruktif, dikarenakan perbedaan pendapat terutama masalah keamanan internasional. Bisa jadi Amerika menganggap Rusia sebagai saingan, karena dahulu Amerika satu-satunya adikuasa dalam menangani isu-isu seperti ini. Raymond juga mengatakan berdasarkan pengalaman selama menempuh pendidikan Master dan Doktor di Rusia, ISIS merupakan organisasi teroris pertama dalam sejarah, yang bergelimangan dengan uang. Menurut data Kantor Berita Ria Novosti Rusia, salah satu sumber utama pemasukan ISIS adalah investor dari negara-negara yang terdapat di sekitar teluk Persia, hasil barter sandera, perdagangan organ tubuh, perdagangan minyak di pasar gelap, perdagangan narkotika kelas ghassis, perampokan dan penyerangan pusat perdagangan emas. 

Warga Rusia banyak yang menjadi korban dari jatuhnya pesawat metrojet tersebut, Rusia ikut andil menyelesaikan persoalan ini. Amerika masih memandang tanpa keikutsertaan Rusia, Amerika Serikat merasa belum cukup untuk menyelesaikan masalah seperti ISIS dan terorisme secara global. Amerika lewat Menlu John Kerry dalam wawancaranya dengan televisi Amerika menyatakan masuknya Rusia dalam proses pemberantasan ISIS di Suriah tidak cukup membantu menyelesaikan konflik. Raymond mengatakan ada unsur tarik ulur politik yang dilakukan antara kedua negara tersebut. Hal itu menyebabkan terhambatnya proses penyelesaian masalah terorisme ISIS di Suriah dan Irak pada umumnya.


Berkaca pada pengalaman Indonesia sendiri, sumber-sumber informasi mengatakan banyak warga Indonesia yang terlibat dalam ISIS ini. Maka, kita semua tidak bisa mendiamkan saja. Kita hadir tidak untuk menebar kebencian dan mendiamkan perseteruan. Mari kita bantu Pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Negara dapat hadir lewat penegakan hukum dan implementasi kebijakan yang menjunjung tinggi HAM agar masyarakat menjiwainya, dan cita-cita konstitusi terwujud.  Banyak belajar hari itu, terima kasih RPI dan kak Raymond untuk ilmunya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi...

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, d...