Langsung ke konten utama

21 Agustus, Selamat Hari Maritim Nasional!

Mungkin sudah sering kita mendengar bahwa negara kita kaya akan kekayaan laut, lautnya indah, luas dan berjuta kehidupan manusia bergantung padanya. Bagian yang memiliki porsi 2/3 wilayah Indonesia ini merupakan sumber kehidupan. Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengarungi laut dan samudera, memperkuat bukti bahwa laut sudah merupakan separuh jiwa bangsa kita.


Pidato pelantikan Presiden Jokowi, Oktober 2014, yang sering didengung-dengungkan tentang laut kita, “Kita harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu bisa kembali lagi membahana.”

Dengan persoalan yang terus menjadi ancaman, di hari Maritim Nasional ini hendaknya kita selalu ambil bagian dalam memajukan kembali kejayaan laut kita, lewat cara yang sederhana namun memberi makna. Merawat laut dan kehidupan di sekitarnya berarti memberi kehidupan bagi seluruh manusia. Jangan sampai potensi kita tersia-sia, jumlah produksi perikanan kita mencapai urutan ke-3 terbanyak di dunia di bawah China dan India. Diperkirakan dari laut Indonesia mencapai nilai perokonomian mencapai 3 trilliun dollar AS sampai 5 trilliun dollar AS. (sumber:Kemenkeu RI). Terumbu karangan kita yang menyumbangkan 21% terumbu karang dunia. 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia, dan masih banyak potensi laut kita yang lain.

Penenggelaman 38 kapal, kegiatan prioritas tahun 2016 baik dalam pengelolaan perikanan tangkap, budidaya, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang dicanangkan KKP RI, baik yang sudah ataupun yang akan dilakukan semoga menjadi langkah baik mencapai visi dan misi negara kita. Tidak hanya untuk laut kita tapi untuk seluruh kehidupan manusia serta keutuhan alam ciptaan.
Mengutip pidato kebudayaan Hilmar Farid berjudul Arus Balik Kebudayaan yang baik juga untuk direfleksikan:
"Proses kemerosotan kebudayaan maritim berlangsung selama sekurangnya 200 tahun. Dengan akses laut yang terbatas kehidupan berorientasi pada daratan. Pengaruhnya bisa terlihat dari kekeliruan yang terus berulang ketika menerjemahkan konsep archipelagic state sebagai negara kepulauan.

Asal-usul istilah dalam konteks ini sangat penting seperti diingatkan Profesor Lapian dalam disertasinya. Kata archipelago berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu arkhi yang berarti utama dan pelagos yang berarti laut. Jadi, jika digabungkan maka archipelago berarti laut yang utama, atau dalam rumusan Profesor Lapian, lautan yang ditaburi pulau-pulau.
Perbedaan pengertian ini bukan persoalan etimologi dan semantik belaka, tapi persoalan cara pandang. Dengan menyebut negara kepulauan maka laut dilihat sebagai pembatas atau penghalang antara pulau yang satu dengan yang lain.”

Mungkin ada kekeliruan penyebutan istilah dalam hal kelautan, tetapi semoga tidak menjadi penghalang dalam memajukan terus bidang maritim Indonesia. Wujudkan mimpi bangsa kita menjadi poros maritim dunia. Jalesveva Jayamahe! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi...

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, d...