Mengingat kembali, 17 Agustus
2015 yang lalu, pagi itu saya dan mbak Fadilla, bersama Mas Gun dan Mas Nanda, bertugas membagikan booklets Kementerian/Lembaga di Istana
Negara kepada para tamu undangan di istana. Karena bertepatan dengan upacara 17 Agustus, suasananya sungguh haru. Hati saya selalu bergetar melihat bendera merah putih
berkibar dengan gagahya, tertiup angin, membuatnya semakin terlihat perkasa. Lelah
berdiri dan bertugas seharian, tidak bisa menyaksikan upacara “sakral” tersebut
secara penuh. Tetapi bahagia. Bahagia yang sederhana bisa menyambut dan
membagikan sebuah informasi penting kepada tamu. Tugas yang menyenangkan sekaligus
melelahkan. Saya sangat bersyukur bisa mendapat pengalaman ini. Tamu undangan sangat banyak yang hadir.
Paspampres
Romo Magnis:)
Berbicara 17 Agustus, tidak lupa dengan film ini. Battle of Surabaya, film animasi buatan Indonesia, menceritakan tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan, hingga
perang terjadi lagi di Surabaya pasca Indonesia mendapatkan kemerdekaannya. Menonton
film ini, membuka cakrawala pengetahuan lebih dalam lagi dalam rangka
memperingati kemerdekaan Indonesia. Perjuangan seorang anak pengantar surat
dalam peristiwa Surabaya itu menjadi refleksi sendiri bagi saya bahwa setiap
orang punya peran walaupun mungkin kita tidak menyadarinya. Tapi kekuatan
rakyat yang bersatu padu dengan arahan serta niat yang baik untuk tanah air tentunya
akan mempermudah “gerak” agar kita dapat mencapai tujuan itu. Jenderal Sudirman
salah satu pahlawan favorit saya. Mengutip kata-kata Mata Najwa dalam episode
kemerdekaan RI, perjuangan Pak Dirman tidak lekang oleh waktu. Kalau kaum muda
sudah menyerah begitu saja dengan keadaan, inginnya yang mudah saja, tidak dengan
beliau. Di tengah sakitnya, ia masih memimpin sebuah gerilya. Tidak sabar untuk
menyaksikan filmnya yang akan ditayangkan nanti. Saya juga mengingat-ingat
kembali saat saya diberi kesempatan untuk menjadi delegasi Indonesia di ISFIT Norway
bulan Februari yang lalu, mensharingkan tentang korupsi yang menjadi persoalan
global, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Minder, tidak
percaya diri saya rasakan saat itu. Tapi inilah negara kita. Biar mungkin
keadaannya tidak ideal menurut ukuran kita, hingga sering kita membanding-bandingkannya
dengan negara lain. Tapi disinilah, saya dan kita semua lahir dan besar.
Harapan untuk menjadi lebih baik akan selalu ada dan jangan pernah menyerah
untuk mencapai itu. Asa itu tidak hanya di tangan penguasa, tapi di tangan kita
semua, yang selalu menyerukan mimpi untuk membuat negara kita lebih baik lagi.
Once again, Happy birthday Indonesia.
I love you no matter what, I am proud being Indonesian. Maybe you are not always
given good things by your country. but the most important thing always give
something to your country! Like John F. Kennedy once said, ask not what your
country can do for you, ask what you can do to your country.
#Indonesia #70th #AyoKerja
Komentar
Posting Komentar