Dinas
kantor ke salah satu pulau indah di Maluku Utara membuat saya bercermin betapa
megahnya negeriku Indonesia.
Untuk detail pekerjaan mungkin tidak bisa
saya jelaskan disini. Pelajaran berharga bisa dilihat dari hasil tangkapan dan
pendapatan para nelayan yang bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah
demi mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Mereka yang menerima
bantuan kapal dari Pemerintah seharusnya mereka juga yang mengontrol segala
aspek bisnis mereka, bukan hanya pemodal yang membuat para nelayan bergantung
padanya.
Atas dunia yang tidak adil, kami mau berjuang
bagi mereka yang termarginalisasi dalam sistem. Disini tugas kami semua, saya
dan teman-teman, kami memikul beban tanggung jawab lebih untuk berkesempatan
melakukan perubahan dari hal yang sangat kecil. Begitu mentor dan sahabat kami
mbak Josi katakan saat memberi semangat pada kami sebelum pergi melanjutkan
disertasinya.
Tempatkan
diri kita dari mereka yang tertindas. Dunia ini nampak tidak adil bagi banyak
orang, saat kelaparan, kemiskinan, konflik, wabah penyakit dan persoalan
ketidakadilan global lainnya menghujam.
Tidak
pernah saya bayangkan dan ada di pikiran saya berada dalam tugas “cukup berat”
yang kami emban saat ini. Dahulu, saat kuliah S1 di FHUI hanya keinginan dalam
hati bisa membagikan ilmu dan diri sepenuhnya untuk orang yang membutuhkan.
Mencoba seperti mayoritas 80% lulusan menjadi corporate lawyer, merasakan bahwa
hati berkata lain. Tuhan selalu membuka jalan bagi kita yang berharap. Mendapat
kesempatan belajar yang baik, berkomitmen, sungguh-sungguh dan saat itulah kita
diutus melihat ketidakadilan.
Inilah
hati kami yang terjamah selalu ingin menolong. Melihat mereka tersenyum karena
perbuatanmu, itu yang menggerakkan hati ini ingin selalu mengabdi. Semoga niat
dan harapan yang baik, berbuah hasil yang selalu baik juga.
Tak lupa
seusai bekerja kami mampir ke Batu Angus, Benteng Tolukko, Fort Orange, dan
tempat-tempat bersejarah lainnya saat Ternate dikuasai Portugis.Selain bersama
teman-teman dari DJPT, Pak Yeppy dan pak Adi, saya juga menemui teman saya di
Kanisius, Kiel yang saat ini menjalani internship di RSUD Ternate. Kami banyak
bercerita hari itu tentang cerita-cerita di masa SMA, makan duren di pinggir
kota Ternate. Selamat berjuang Bapak Dokter! Terima kasih Tuhan untuk kasih
karuniamu. Semoga bisa kembali menjelajah sekitarnya di Tidore, Bacan,
Halmahera, dan sekitarnya. We'll see you again.
Benteng Tolukko
Batu Angus
Benteng Fort Oranje
Pemandangan pinggir kota Ternate, Pantai Palajawa
bersama tim dari Perikanan Tangkap: Pak Yeppy dan Pak Ady
Pantai Palajawa
Duren Maluku Utara terbaik 2017
best team
inkamina
PPN Ternate
on duty
MAN, Ternate,
Januari 2017
Komentar
Posting Komentar