Langsung ke konten utama

Ternate, 2017










Dinas kantor ke salah satu pulau indah di Maluku Utara membuat saya bercermin betapa megahnya negeriku Indonesia.

Untuk detail pekerjaan mungkin tidak bisa saya jelaskan disini. Pelajaran berharga bisa dilihat dari hasil tangkapan dan pendapatan para nelayan yang bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah demi mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Mereka yang menerima bantuan kapal dari Pemerintah seharusnya mereka juga yang mengontrol segala aspek bisnis mereka, bukan hanya pemodal yang membuat para nelayan bergantung padanya.

Atas dunia yang tidak adil, kami mau berjuang bagi mereka yang termarginalisasi dalam sistem. Disini tugas kami semua, saya dan teman-teman, kami memikul beban tanggung jawab lebih untuk berkesempatan melakukan perubahan dari hal yang sangat kecil. Begitu mentor dan sahabat kami mbak Josi katakan saat memberi semangat pada kami sebelum pergi melanjutkan disertasinya.

Tempatkan diri kita dari mereka yang tertindas. Dunia ini nampak tidak adil bagi banyak orang, saat kelaparan, kemiskinan, konflik, wabah penyakit dan persoalan ketidakadilan global lainnya menghujam.

Tidak pernah saya bayangkan dan ada di pikiran saya berada dalam tugas “cukup berat” yang kami emban saat ini. Dahulu, saat kuliah S1 di FHUI hanya keinginan dalam hati bisa membagikan ilmu dan diri sepenuhnya untuk orang yang membutuhkan. Mencoba seperti mayoritas 80% lulusan menjadi corporate lawyer, merasakan bahwa hati berkata lain. Tuhan selalu membuka jalan bagi kita yang berharap. Mendapat kesempatan belajar yang baik, berkomitmen, sungguh-sungguh dan saat itulah kita diutus melihat ketidakadilan.

Inilah hati kami yang terjamah selalu ingin menolong. Melihat mereka tersenyum karena perbuatanmu, itu yang menggerakkan hati ini ingin selalu mengabdi. Semoga niat dan harapan yang baik, berbuah hasil yang selalu baik juga.  

Tak lupa seusai bekerja kami mampir ke Batu Angus, Benteng Tolukko, Fort Orange, dan tempat-tempat bersejarah lainnya saat Ternate dikuasai Portugis.Selain bersama teman-teman dari DJPT, Pak Yeppy dan pak Adi, saya juga menemui teman saya di Kanisius, Kiel yang saat ini menjalani internship di RSUD Ternate. Kami banyak bercerita hari itu tentang cerita-cerita di masa SMA, makan duren di pinggir kota Ternate. Selamat berjuang Bapak Dokter! Terima kasih Tuhan untuk kasih karuniamu. Semoga bisa kembali menjelajah sekitarnya di Tidore, Bacan, Halmahera, dan sekitarnya. We'll see you again.




Benteng Tolukko







Batu Angus








Benteng Fort Oranje





Pemandangan pinggir kota Ternate, Pantai Palajawa




bersama tim dari Perikanan Tangkap: Pak Yeppy dan Pak Ady




Pantai Palajawa

















Duren Maluku Utara terbaik 2017







best team


inkamina


PPN Ternate


on duty








MAN, Ternate, Januari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visit WAP Banten, May 2018

Thank you God for every new fascinating opportunities My piece of writings on meeting Wahana Anak Pantai (WAP) Banten

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

ASN KKP 2018

The best things happened unexpectedly.  Hal ini saya yakini benar adanya, tanpa pernah terbayang dalam benak pikiran akan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau nomenklatur saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN), yang dalam  menjalankan kedudukan dan perannya, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.   Kabar gembira ini terjadi pada awal bulan Desember 2017.  Puji Tuhan, saya diterima sebagai Analis Hukum, pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Singkat cerita, saya sungguh tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang ASN. Itulah jalan Tuhan, saya ikuti suara hati dan jalani sebaik mungkin, percaya pada rencana dan mukjizatNya selalu indah pada waktuNya.  Untuk memenuhi syarat lulus 100% sbg ASN, kami wajib mengikuti Diklatsar di Cibubur (selama 10 hari), dan Sukamandi (selama 33 hari), ditambah dengan jadwal off-campus sampai uj...