Langsung ke konten utama

Memaknai 10 Desember: Hari HAM Internasional

Hari ini saya mengisi peringatan hari HAM internasional dengan menonton film Senyap karya sutradara Joshua Oppenheimer.  “The Look of Silence” sebutan film ini dalam bahasa Inggris. Film ini merupakan film kedua dari sang Sutradara. Sebelumnya, dengan tema yang sama berjudul Jagal atau “The Act of Killing”. Saya tidak mengikuti film pertama sehingga saya hanya menonton film Senyap ini saja yang diputar di LBH Jakarta hari itu.

Dengan suasana zaman PKI, bercerita tentang Adi yang mencari kakaknya yang hilang karena menjadi korban dari peristiwa pembunuhan orang PKI oleh militer itu. Adi terus menerus mencari runtutan peristiwa kematian kakaknya yang bernama Rusli, yang dibunuh dengan keji. Lokasi film Senyap ini diambil di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam film diperlihatkan wawancara Adi dengan orang-orang yang terlibat pembunuhan kakaknya itu.


Makna yang saya ambil dari hari ini hak-hak manusia harus dipenuhi dalam hal apapun, maka perlu ada jaminan regulasi yang mumpuni. Di samping itu penegakan hukum harus terus berjalan. Para pihak tidak boleh ada yang menutupi. Semua harus jelas demi tercapainya kebenaran. Investigasi akan kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum selesai harus segera menjadi PR yang perlu diselesaikan. Ada hak warga negara disana yang telah diberi kepada negara, maka negara wajib melakukan pemenuhan akan hak itu. Semoga segera ada jawabannya. Semoga. 

http://filmsenyap.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visit WAP Banten, May 2018

Thank you God for every new fascinating opportunities My piece of writings on meeting Wahana Anak Pantai (WAP) Banten

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

ASN KKP 2018

The best things happened unexpectedly.  Hal ini saya yakini benar adanya, tanpa pernah terbayang dalam benak pikiran akan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau nomenklatur saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN), yang dalam  menjalankan kedudukan dan perannya, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.   Kabar gembira ini terjadi pada awal bulan Desember 2017.  Puji Tuhan, saya diterima sebagai Analis Hukum, pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Singkat cerita, saya sungguh tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang ASN. Itulah jalan Tuhan, saya ikuti suara hati dan jalani sebaik mungkin, percaya pada rencana dan mukjizatNya selalu indah pada waktuNya.  Untuk memenuhi syarat lulus 100% sbg ASN, kami wajib mengikuti Diklatsar di Cibubur (selama 10 hari), dan Sukamandi (selama 33 hari), ditambah dengan jadwal off-campus sampai uj...