Langsung ke konten utama

Batu-Bromo Tengger Semeru National Park closed our 2014.

Hola. Boa Tarde 2015.

Perjalanan menutup tahun 2014 ini saya mengunjungi Bromo di sela-sela silahturahmi Natal dan Tahun Baru di rumah Om dan tante di Batu. Malang menyambut kami dengan cuaca yang cerah.  

30 Desember tepatnya, kami dijemput oleh guide Bromo asli (Mas Anggri, guide dari Bromo, highly recommended! Nomornya 085258559118). Karena high season, harganya menjadi cukup mahal dari biasanya. PP Batu-Bromo Avanza 800.000 dan Jeep ke-4 tempat Penanjakan, Bromo, Savanna, dan Pasir Berbisik 760.000. Tapi tak apa, selalu berbagilah dengan orang lain, maka hidupmu akan terasa lebih bahagia:)  Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam, dari Batu kami dijemput pukul 12 sehingga kami tiba sekitar pukul 03.00 pagi.  Sebetulnya dari Malang menuju Bromo ada jalan yang bisa lebih cepat untuk sampai kesana. Namun jalannya curam dan berliku-liku, apalagi yang menjemput kami dengan mobil Avanza, sehingga harus melalui jalur Pasuruan, Probolinggo, sampai akhirnya tiba di Bromo. 

Kami menuju penanjakan dengan jeep untuk menyambut sunrise. Tidak terlalu jauh berjalan dari parkiran jeep menuju tempat sunrise. Tanggal 30 Desember saat itu dipenuhi orang-orang yang menghabiskan waktunya di gunung, menatap akhir tahun dan menyambut tahun baru. Ramai, menyenangkan merasakan euphoria semua orang. Biasa saya naik gunung sebelum-sebelumnya saat puasa atau saat weekend yang tidak terlalu ramai. Hari itu sangat ramai, apalagi ini gunung wisata yang semua orang tanpa persiapan fisik khusus pun berbondong-bondong kesana.


menyambut matahari terbit



kami (Mas Dito kakak saya, Yosephine sahabat sahabat saya dan adiknya Nino) di penanjakan Bromo

Dari penanjakan, kami menuju Bromo. 2 hari yang lalu banyak hujan, sehingga tidak terlalu berdebu. Bersyukur sekali sesampainya disana suasana sangat cerah. Kami  berhenti sejenak dengan jeep di depan Tikar Lipat.

kami di depan Tikar Lipat

Kami sekali lagi menikmati rahmat Tuhan yang begitu indah. Menuju kawah Bromo, berjalan tidak terlalu jauh, sekitar setengah jam kami sudah sampai di kawah. Karena senang naik gunung, terbiasa jalan jauh, sehingga gunung wisata ini terasa sangat menyenangkan. Berbeda dari “pendakian” sesungguhnya selama ini.  Gunung Batok menjadi pemandangan kami.


Saya di depan Gunung Batok dalam perjalanan menuju kawah Bromo

Kakak saya, di depan Gunung Batok


kami di kawah Bromo

Padang Savanna menjadi tujuan kami berikutnya. Bukit Telletubies menyambut kami. Hijau memenuhi mata dan pemandangan kami. Indahnya. Terima kasih Tuhan boleh bertemu lagi dengan ciptaanMu yang indah.


kami di depan Bukit Telletubies


Di depan Bukit Telletubies

Pasir Berbisik menghantar kami pada hari terakhir di bulan Desember. Senang rasanya perjalanan singkat di 4 tempat penjelajahan Bromo. Kira-kira sampai pukul 10 pagi kami menjelajah ke 4 tempat ini.

Pasir Berbisik


Perjalanan pulang dari Taman Nasional Bromo Tenggar Semeru (TNBTS) 

Saya kembali ke Batu di hari terakhir bulan Desember. Melanjutkan untuk menghabiskan awal tahun 
yang manis ini di Batu sebelum kembali pada rutinitas. 

Jatim Park, BNS (Batu Night Spectacular), Coban Rondo, Gunung Banyak, juga menemani hari-hari libur kami. Sayangnya belum masuk ke Museum Angkut dan Batu Secret Zoo karena padatnya hari libur. Tak apa, karena momen bersama keluarga lebih penting bukan :D 

Mari terus menjelajah, mari terus melakukan perjalanan. Disanalah kita akan mengenal diri kita seutuhnya. Selamat menjalani 2015 yang indah. Menengok sedikit jalur pendakian Semeru, semoga tahun ini bsia mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa nan indah itu. Semoga!:)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi...

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, d...