Langsung ke konten utama

EVENTS

20 November 2014
UNICEF Indonesia Activate Talks: The Role of Young People in Addressing Child Rights and Disparities in Indonesia.

Ini menjadi refleksi bagi kita dalam memperingati 25 tahun ratifikasi dari Konvensi Hak Anak “Convention on Rights of The Child”. Apakah benar semua hak anak akan pendidikan, kesehatan, dan hal lainnya sudah diakomodir? Acara peringatan 25 tahun CRC dan UNICEFActivate sore itu dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Ibu Yohana Yembise.
Kak Iman Usman founder dari ruangguru.com, kak Agrita director dari Sinergi Muda, Yudhi, Setia (Jawa Tengah), Melan (Papua) volunteer dari daerah mereka, mereka melakukan sesuatu yang sederhana tapi berguna dan mempunyai dampak yang luas bagi daerah mereka.

Setia Perdana, 25 tahun, yang menjadi pembicara hari itu mengungkapkan tentang perlindungan anak dan remaja serta kelompok minoritas. Agrita, Koordinator dari Sinergi Muda mengatakan, "Kita percaya kalau mau melakukan perubahan, dengan kita lakukan bareng-bareng dampaknya semakin gede". Yudhie Setiyadi, 25 tahun, dari Purwokerto bicara tentang hak orang muda atas informasi dan hak untuk berpendapat. "Jembatan Desa Sumingkir seketika direnovasi oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo karena tulisan anak muda". Ia memiliki platform untuk masyarakat sekitar menulis keluhan-keluhan di Purwokerto. Pak Ganjar membacanya dan langsung membetulkan jembatan yang rusak itu.

"Kami berhak atas pelayanan kesehatan yang terbaik" kak Melan Chynara dari Youth Forum Manokwari, Papua Barat, berkecimpung membantu masyarakat di Papua, memaparkan keadaan fasilitas kesehatan yang tidak baik bagi anak-anak di Papua.

"Pendidikan menjadi media untuk anak mengembangkan potensinya, bukan hanya di ruang kelas". Paparan kak Iman Usman saat dahulu ia mencetuskan untuk membuat ruangguru.com.

Inspiratif sekali acara sore itu. 20 November 1989, para pemimpin dunia membuat komitmen besar dengan mengadopsi Hak Anak, saat itu mereka berjanji untuk melakukan apa saja dengan segala kemampuan mereka untuk memajukan dan melindungi hak-hak semua anak di seluruh dunia. Dalam harian Kompas, oleh Kepala Perwakilan UNICEF di Jakarta, menyebutkan bahwa Konvensi Hak Anak merupakan perjanjian internasional yang paling cepat dan paling luas diratifikasi di sepanjang masa. Konvensi Hak Anak memberikan pandangan baru yang mendasar tentang anak. Anak tidak lagi dipandang sebagai obyek yang harus mendapatkan pengasuhan dan bantuan, tetapi mereka sekarang merupakan subyek dalam menentukan hak mereka sendiri.


Jadilah bagian dalam memajukan pendidikan mereka. 


Books for The Blinds, Oktober 2014

Volunteering Day with Melvin, Arum, Cathlin and Arum’s friend. We wrote 4 pages of the books then the commiteee will translate it into Braille Alphabet. We have to take care of other children education especially for sick people. Happy Day!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISFIT Preparation

Semenjak pengumuman dr ISFIT Norway awal November lalu (saya ingat sekali tepatnya tanggal 4 November, saya sungguh hampir lupa saya pernah apply, saat itu saya sedang menginap di rumah teman saya Audrey sehabis bekerja hingga larut malam, saya sungguh tidak membayangkan ini terjadi tapi Tuhan membukakan jalan, semoga bisa mengerjakan dengan baik:D). Sebelumnya flashback sedikit tentang proses saya mendaftar. Saya mengetahui ISFIT dari beberapa teman di UI dan sahabat saya Septian yang menjadi delegasi ISFIT tahun 2013. Saat itu, saya melihat topik-topiknya, membaca websitenya di isfit.org. Sangat menarik. Topiknya berada di antara isu-isu sosial, politik, hukum, dan topik global lainnya. Cara seleksi untuk mengikuti ISFIT ini adalah dengan mengirim 2 esai (sebetulnya 3, tapi esai ketiga ini tidak wajib, dan itu jika ingin mendapat travel support, karena ISFIT hanya menanggung akomodasi dan transportasi selama disana, tiket pulang pergi dari negara tidak ditanggung). Karena samb...

Kelas Inspirasi Bojonegoro, 2 Mei 2016

Daerah, bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Sarat dengan problema. Tidak jarang konflik timbul antara pusat dan daerah. Termasuk masalah pembangunan bidang-bidang fundamental salah satunya pendidikan. Pasalnya, belum banyak yang menyadari bahwa sedemikian pentingnya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Bukan hanya kognitif semata, tapi afeksi, moral dan pendidikan dalam pelajaran hidup lainnya. Hati ini yang menggerakkan untuk melangkahkan kaki menuju Bojonegoro, di hari pembuka di bulan Mei yang lalu. Tiba di Surabaya pk 07.00 setelah pagi hari saya mengambil flight pagi dari Soekarno-Hatta, saya naik bus Damri dari bandara Juanda menuju Bungur, sampai di Bungur pk 8.15. Di Bungur, saya mengambil bus jurusan Bojonegoro. Perjalanan hari itu sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai, naik bus di daerah yang cukup asing buat saya, tapi saya sungguh sangat menikmatinya. Menyenangkan sekali naik bus antar kota di Jawa Timur. Saya tiba di termi...

Kala Hujan Di Puncak Merapi

Jumat di pertengahan Maret menghantar kami menuju salah satu ciptaan Tuhan yang tentunya tidak kalah  indah dari ciptaan lainnya di alam semesta ini, yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa, sebagian menyebutnya angker, tetapi kami sungguh sudah menantinya, Gunung Merapi, 2930 mdpl. Kisah kami dimulai dari hari itu, setelah lelah kami bekerja. Bagi saya saat ini, waktu untuk bercengkrama dengan alam sangatlah terbatas. Tidak semudah dahulu setiap bosan bisa pergi ke pantai atau gunung dalam tiap bulan. Sekarang, situasinya berbeda. Selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan, bukan? Tetaplah ingat betapa berharganya waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Memasuki sore dengan cuaca cerah, berangkatlah kami dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Solojebres. `Dini hari Sabtu, kami telah tiba di stasiun, menunggu Pak Nardi menjemput kami ke basecamp Merapi di Selo. Teman perjalanan saya dalam pendakian Merapi ini: Yupi, Ismi, Hilmi, Raihan, Bams, Handoyo, d...