Cerita ini cerita santai, bukan akan membahas jalur Bitung-Gensan yang rawan illegal fishing dan tindak pidana terkait lainnya :p.
Pertengahan April kemarin, dalam 3 hari kami menyempatkan berkunjung ke kota sebelah utara di Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Sesampainya di Manado, Pak Diding dari Pangkalan TNI-AL Manado, menjemput kami. Pak Diding orang yang sangat baik, bersyukur sekali bisa bertemu beliau. Thanks to Mayor Dita, Komandan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Bitung yang mengenalkan saya pada beliau. Dari bandara, kami langsung menghampiri Karpet Biru, seperti lapangan olahraga dengan hamparan gunung dan sawah, untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan. Dalam perjalanan menuju Hotel Minahasa, kami juga mampir sejenak di monumen Yesus Memberkati di dekat Ciputra.
Kami mengikuti Friday Mass di
Katedral Manado. Situasinya cukup ramai, kami lalu menyambut sunset di Mantos, gunung Manado Tua menghiasi senja kami. Polisi dan TNI yang bertugas hari ini sungguh
menyentuh hati saya. Dengan semangat merah putih, pada hari libur mereka
menjalankan tugasnya di hari Jumat itu.
Keesokan harinya,
kami menuju tempat utama turis di kota ini yaitu bukit Doa Tomohon. Danau Tondano dan Linao menjadi tujuan
kami selanjutnya. Kami juga melewati Rurukan, perkampungan adat Minahasa dan bukit Mahawi.
Hari ketiga,
judulnya bermain air. Menyelam di beberapa spot di Bunaken membuat kulit kami
agak menghitam tapi sungguh bahagia, bisa melihat keindahan laut Sulawesi. Karang-karangnya
katanya tak seindah 3-4 tahun silam, tapi cukup indah menghiasi hari kami.
Setelah membeli
oleh-oleh, saya mampir ke Lantamal VIII Manado, bertemu keluarga Pak Diding
dari Cirebon, yang sudah tinggal 11 tahun di Manado; Mayor Dita dan keluarganya
yang hari itu dari Bitung singgah di Manado serta di lantamal, bertemu
juga dengan Bapak Wadanlantamal. Pertemuan singkat namun bermakna dengan para penegak kedaulatan laut kita. Jalesveva Jayamahe!
Sampai bertemu lagi
Manado.
Blue Carpet
Monumen Yesus Memberkati
view from Minahasa hotel
sunset
Tomohon
another part of Tomohon
Linao Lake
snorkling
Arum and her Father. Thanks to Arum's family here as well for their warm heart, Om Pieter, Auntie Ossi, Rafa and Mikha.
Manado Tua, jauh di belakang
Bunaken
Bunaken underwater
Komentar
Posting Komentar